Oleh: tonz94 | 1 Mei 2009

MANAJAMEN MEDIA MASSA

MANAJAMEN MEDIA MASSA DENGAN P.O.A.C




disampaikan oleh: Soekartono

Perusahaan Media Masa baik cetak dan elektronik pada prinsipnya merupakan
industri yang bergerak di dalam bidang informasi. Sebagai industri, maka sama
halnya dengan industri-industri di bidang lain, media massa baik cetak maupun
elektronik haruslah dikelola sesuai dengan asas-asas manajemen yang umum.

Secara umum, dunia manajemen menggunakan prinsip P.O.A.C. atau Planning,
Organizing, Actuating, dan Controlling
. Prinsip manajemen ini banyak dianut
oleh perusahaan media massa dewasa ini.

Planning:
Yang dimaksud dengan planning di sini, adalah rencana awal atau tujuan membuat
sebuah media massa haruslah jelas terlebih dahulu. Ada pepatah “Gagal
merencanakan, sama dengan merencanakan gagal”. Dari tahapan planning inilah,
oleh tim yang membidangi lahirnya sebuah media massa. merumuskan visi-misi media
massa tersebut. Misalnya mencakup format media massa. Yang dimaksud format, jika
media cetak apakah berbentuk koran, majalah, tabloid, newsletter atau jurnal.
Kemudian rincian mengenai kertas yang digunakan, mencakup jenis kertas,
spesifikasi lengkap kertas, menyangkut bobot dan ukuran. Setelah itu rincian
tentang segmentasi produk media cetak itu sendiri mencakup, segmentasi harga,
segmentasi pembaca, dan segmentasi iklan.

Setelah itu barulah perencanaan dari segi operasional yang mencakup susunan awak
redaksi, susunan awak bagian-bagian lain yang mendukung proses produksi, seperti
bagian pemasaran, administrasi, iklan, dan sirkulasi. Selanjutnya adalah
perencanaan dalam membuat estimasi atau perkiraan neraca rugi laba di tahun
pertama, tahun kedua dan seterusnya. Perencanaan media massa memanglah sama
rumitnya dengan feasibility study bisnis lain, namun lebih baik merencanakan
secara bagus dan benar semenjak awal daripada menyesal kemudian.

Organizing:
Yang dimaksud dalam pengorganisasian di sini adalah, setelah proses planning
dijalankan maka susunan organisasi yang telah menduduki posnya masing-masing
haruslah mengerti tupoksi atau tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian.
Seorang pimpinan media massa haruslah mampu menggerakkan roda organisasinya.

Actuating:
Tindakan yang diambil oleh pimpinan media massa sangatlah strategis dan
melibatkan semua bagian secara keseluruhan.

Controlling: Untuk mengawasi jalannya roda sebuah media massa, seorang
manajer atau pimpinan haruslah mengerti terlebih dahulu semua permasalahan yang
dihadapi oleh semua pimpinan bagian. Apabila P.O.A.C telah dilaksanakan maka
kelangsungan hidup, laba, perluasan, prestasi, dan tanggung jawab sosial
perusahaan media massa dapat dicapai. Mengapa harus dipikirkan tentang tanggung
jawab sosial perusahaan media massa? Karena media massa adalah produk yang
hadir, 100% untuk publik atau masyarakat semata-mata. Maka itu tanggung jawab
sosial perusahaan media massa tidak berhenti saat menelurkan produk, tetapi
sampai waktu produk itu direspon oleh publik-pun harus tetap diperhatikan secara
kontinyu. Sebagai penyedia jasa informasi, kebutuhan informasi bagi masyarakat
merupakan hal yang vital, karena menyangkut kepercayaan masyarakat secara
keseluruhan.

 Delapan Hal Pokok Saat Mulainya Produk Media Massa

Menurut Suwidi Tono seorang praktisi dalam dunia media massa dalam bukunya:
“Generasi Baru Wartawan & Dunia Pers Indonesia“, terbitan Vision, Jakarta tahun
2003, menyatakan, proses awal dalam manajemen media massa yang paling menentukan
adalah saat planning, karena planning mencakup 8 hal pokok yakni:

1.  Latar Belakang,
atau tujuan dibuatnya produk mencakup latar belakang idealisme, latar belakang
filososfi serta visi dan misi. Pada bagian ini perlu diketengahkan secara umum
gagasan untuk menerbitkan sebuah media massa. Latar belakang dapat dimulai dari
perkembangan lingkungan global, selanjutnya sampai ke perkembangan tingkat
nasional, perkembangan wilayah regional dan bahkan bila produk media massa
tersebut adalah media komunitas, maka sampai ke tingkat kepentingan yang lebih
mikro yakni perkembangan komunitas lokal.

2. Konsep Produk;

Konsep Produk adalah karakteristik dasar sebuah produk, yakni menu apa yang akan
diketengahkan, bagaimana pembagian rubrikasinya, dan apa yang menjadi andalan
media massa tersebut.


3.
  Posisi Produk (ProductPositioning);

Posisi Produk: Perlu dibidik dengan jelas publik yang hendak dituju, menyangkut
demografi penduduk. Siapa yang menjadi sasaran publiknya, berapa tingkat
pendapatannya, tingkat pendidikan, gender, hobi dan lain-lain aspek yang
menunjang pada posisi atau level mana produk akan bermain di pasar, yang
dimaksud pasar di sini adalah publik dan iklan.

4.  StrategiPemasaran;
Strategi Pemasaran: Srategi pemasaran mencakup sirkulasi, iklan yang akan
ditargetkan dan kemampuan redaksi. Karena dengan kekuatan redaksi yang bagus
maka berita yang dihasilkan bisa menjual dan laku di pasaran.


5.
  Manajemen dan Kepemilikan (Ownership and Management);

Manajemen Kepemilikan: Mencakup sistem dan hierarki pemegang saham, siapa saja
yang menjadi pemiliknya. Dan sistem apa kepemilikannya, apakah full
ownnership
, (kepemilikan tunggal), atau peseroan, firma, atau perusahaan
terbuka yang karyawannya pun dapat memiliki sahamnya.

6.  Aspek keuangan
dan asumsi-asumsi keuangan dasar; mencakup prakiraan rugi-laba, dan keseimbangan
neraca.Aspek keuangan dan Asumsi Dasar Biaya: Menguraikan secara terperinci
dengan lengkap berupa penyusunan anggaran, asumsi dasar mulai dari aspek biaya
produksi, perhitungan harga pokok, dan asumsi-asumsi untuk pos-pos biaya lainnya.

7.  Area Resiko (Risk Area);
Area Resiko dan upaya antisipasinya: Gagasan atau ide media secemerlang apapun
haruslah tetap memperhitungkan faktor- faktor resikonya. Sedapat mungkin resiko
haruslah dapat diperhitungkan (calculated risk).

8.  Jadwal dan Pembiayaan Pra-Operasional serta Pasca-Operasional. Salah satu tahap penting
yang dilaksanakan agar produk siap dan matang sebelum diluncurkan ke pasar dalam
hal ini publik, adalah tahap tahap pra- operasi. Tahap ini mencakup time
table
atau jadwal kerja setiap kegiatan yang disusun untuk membuat produk
Masa pra-operasi juga membutuhkan biaya besar terutama menyangkut investasi awal
berupa infrastruktur perlengkapan kantor, biaya recruitmen, honor
karyawan bulan pertama, dan biaya promosi awal. Begitulah tahap planning
memegang peranan penting dalam memulai sebuah produk media massa.


Referensi :

www.kabarindonesia


Kategori

%d blogger menyukai ini: